Bila kita membeli buah segar di pasar atau supermarket
dan tidak segera dikonsumsi, maka buah tersebut lama-kelamaan akan berubah
warna kemudian membusuk. Proses ini akan
berlangsung lebih cepat apabila buah tersebut diletakkan di tempat yang lembab
dan dibiarkan berada dalam keadaan terbuka. Hal ini tentu saja sangat disayangkan karena kita
tidak dapat lagi mengkonsumsinya.
Buah tersebut sudah terkontaminasi mikroba, serta
kandungan zat – zat gizi di dalamnya sudah rusak. Maka dari itu, kita perlu
mengaplikasikan metode pengawetan buah
segar agar buah yang kita beli lebih tahan lama meskipun tidak segera
dikonsumsi. Beberapa metode pengawetan buah
segar antara lain:
a.
Pendinginan (chilling storage)
Yaitu metode penyimpanan buah segar pada suhu di bawah 150
C dan di atas titik beku. Pada kondisi ini, metabolisme oksidatif seperti
respirasi pada buah tetap berjalan sempurna. Selain itu, proses pendinginan juga tidak menimbulkan
perubahan rasa buah, kecuali jika proses pendingin terjadi secara berlebihan hingga pematangan buah berhenti.
Yaitu membungkus buah segar dengan
plastik jenis
polietilen untuk mengurangi
kehilangan air melalui penguapan.
c.
Menggunakan kalium permanganate
Kalium
permanganate berfungsi untuk menyerap etilen buah, sehingga memperlambat kematangan buah
tersebut. Zat ini bersifat tidak menguap sehingga aman meskipun berada di dekat
buah segar secara langsung.
d.
Pengawetan dengan samper fresh
Samper
fresh dapat
digunakan dalam bentuk emulsi yang melapisi buah, kemudian dipadukan
dengan wrapping film untuk mencegah
kontaminasi mikroba pada buah segar
yang mengakibatkan pembusukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar